Minggu, 18 April 2010

GERAKAN OUIKEMENE

GERAKAN OUIKEMENE YANG ARSITEKNYA VATIKAN

kita melihat bahwa orang-orang Pentakosta dahulunya merupakan bahaya besar bagi Vatikan. Bukan karena karunia bahasa lidah mereka, melainkan karena pengajaran mereka tentang pemisahan dan kekudusan yang sangat ditakuti oleh Vatikan. Dahulu pendeta Pentakosta menghancurkan mereka dari atas mimbar, terutama dalam pertemuan-pertemuan. Tapi celakanya, kini Vatikan berhasil mengendalikannya. Perhatikan sekarang mereka sudah tidak berbicara mengenai pemisahan (dari gereja sesat) lagi, tetapi persatuan dan kesatuan dengan mereka! Jangan kita pikir penyusupan hanya terjadi dalam kelompok Gerakan Ouikemene, Karismatik, yang arsiteknya adalah Vatikan. Kelompok Pentakosta, Fundamentalis, dan penginjil-penginjil baru pun telah terkena polusinya. Perhatikan saja sikap penginjil dan pemimpin besar gereja terhadap kunjungannya paus ke Amerika. Apakah mereka tetap diam atau bersuka cita atas kunjungannya yang menunujukkan hormat? Vatikan bekerja sama dengan mereka dan melalui mereka. Kiranya Tuhan membuka mata kita dan waspada akan hal itu.
Para ahli Kekristenan yang mengetahui tentang agama-agama palsu, yang mengaku melindungi Tubuh Kristus dari ajaran-ajaran sesat, sekalipun mengerti benar bahwa Katolik Roma adalah penyembah baal dengan kedok Kekristenan, tidak mau memperingatkan orang lain. Hanya ada beberapa gelintir saja yang berusaha berbuat itu, sedang yang lainnya kebanyakan takut atau mungkin mereka justru agennya. Lihat saja bukti nyata perubahan yang dilakukannya secara sengaja terhadap 10 Hukum. Hukum Tuhan bercampur aduk dan sangat membingungkan karena adanya gagasan manusia (Tradisi), tak seorangpun menyadari apa yang sedang terjadi. Umat Protestan telah dipengaruhi dan dikelabui oleh sistem-sistem penyembahan berhala yang secara diam-diam mendapat tempat berpijak dalam gereja mereka. Roma Khatolik mewarisi tabiat kekafiran Roma masa lalu, bahkan berpengaruh luar biasa atas pemerintahan Romawi. Orang Israel bukan saja menjadi budak orang Romawi, tapi juga budak para pemimpin agama Yahudi. Yesus me rupakan ancaman serius bagi para pemimpin agama Yahudi karena berani menyatakan kebenaran dan menyingkapkan kedok tipuan keagamaan mereka yang jahat. Mereka harus membungkam-Nya. Yesus menuntut pertobatan dan pemisahan total. Tetapi sayang sekali, sekarang ini hal tersebut jarang diajarkan dalam gereja-gereja, sekolah Kristen, seminari atau sekolah Alkitab. Sebaliknya mereka justru mengajarkan: “Sekarang adalah masa persaudaraan. Gereja-gereja mulai bersatu di bawah Roh Yesus … seperti yang anda lihat, Tuhan tidak pilih kasih … Katolik, Yahudi maupun seluruh Gerja Protestan semuanya sama, semuanya ada dalam satu keluarga besar Tuhan! Inilah pemulihan yang sedang melanda dunia ! Slogan-slogan seperti ini sangat popular dalam gerakan persekutuan Ouikemene dan Karismatik.
Para pemimpin dunia bukan saja takut kepada paus dan antek-anteknya, tetapi juga takut kepada kekuatan ekonomi Lembaga Katolik Roma yang berada di bawah bendera Vatikan. Vatikan adalah suatu pemerintahan yang berdaulat, suatu Negara yang secara politik di mana setiap orang Katolik otomatis menjadi anggota/rakyatnya pada saat dia dibaptis. Kesetiaanya yang pertama adalah kepada Vatikan, kemudian baru pada Negara tempat dilahirkan. Kekayaan Vatikan sampai mencapai trilyunan dolar.
Menurut sejarah maupun nubuatan, si pelacur besar itu dalam Wahyu 17:6 (Dan aku melihat perempuan itu mabuk oleh darah-darah orang kudus dan darah-darah orang kudus dan darah-darah Saksi Yesus). Iblis memakai vatikan untuk menyebar maut di antara orang-orang Kristen sejati. Wahyu 18:2-3: Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: “Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung najis dan yang dibenci, karena semua bangsa telah minum anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan nafsunya.”
Hanya sedikit orang yang menyadari bahwa Vatikan secara rahasia bersekutu dengan ILLuminati, Masonry, Komunis, Zionis dengan cabang-cabang mereka untuk mengendalikan perbankan dan perdagangan dunia. Sistem agama ini sangat berkelimpahan. Dia mengontrol segala sesuatu. Mereka juga menggunakan media masa untuk memanipulasi hampir setiap manusia di dunia ini. Tujuan akhirnya yang utama adalah Gereja & Negara bersatu, satu pemerintahan dunia dan satu Gereja Katholik di bawah bendera Vatikan. Kemudian sistem ini hanya tinggal menghadapi satu-satunya musuh besar, yaitu orang-orang Kristen yang benar-benar Alkitabiah, yang tidak sudi bersekutu dan tunduk pada sistem mereka.
Bila masa inkuisi terakhir dimulai, dengan licik Vatikan merencanakan untuk menggunakan perangkat hokum demi mencegah kelompok-kelompok kecil orang Kristen mendapat tempat berlindung. Vatikan dan antek-anteknya akan menutup pintu tersebut dengan menggunakan agen-agen Jesuit lainnya. Alberto mengenal salah satu dari mereka adalah, Jim Jones. Jones adalah seorang diakon (awam yang bertugas di bawah sumpah) Jesuit.
Bunuh diri masal di Jonestown telah direncanakan dengan rapih sebagai suatu kasus militer, agama dan politik. Kebenaran dibalik peristiwa itu sangat dirahasiakan. Kaset Dr. Beter (seorang katolik) menerangkan alasan-alasan militer mengapa perhitungan mayat meningkat setelah sebuah logistik persenjataan Rusia antara Jonestown dan Georgetown dimusnahkan, segera setelah peristiwa pembunuhan masal itu. Alberto percaya satu-satunya bukti yang dapat dipercaya ialah kaset Dr. Beter itu.
Jim Jones adalah seorang murid “Father Divine (seorang pengkhotbah yang dirasuk iblis, yang berkecimpung dalam kuasa gelap). Jones adalah seorang dukun dan agen Jesuit yang terlatih. Dia menyusup ke dalam Karismatik dan Ouikemene dan selalu mengkhotbahkan Injil Kasih. Kebanyakan pengikutnya adalah orang Katolik dan yang berlatar belakang Katolik, sisanya adalah orang-orang Protestan dari berbagai denominasi yang belum diselamatkan.
Pada tahun 1953 Jim Jones mendirikan gereja The Christian Assembly of God (Gereja Sidang Jemaat Allah). Pada tahun 1962 dia menjadi misionaris ke Brasil, bekerja sama dengan gereja “The Christian Assembly of God” yang dia dirikan. Tahun 1964 dia ditahbiskan di bawah gereja “The Disciples of Christ (Gereja Kerasulan), yang tokoh-tokonya adalah orang Katolik Roma. Seperti layaknya seorang Jesuit yang baik, dia memerintahkan pengikutnya menyebut dirinya ‘bapak’ dan berdoa kepadanya.
Bukankah suatu yang aneh, kalau dia yang hanya seorang pemimpin gereja kecil dan tidak terkenal, dapat menarik perhatian orang-orang penting dan kalangan penting dan agama seperti Ny. Rosalyn Carter (mewakili presiden Amerika saat itu), gubernur Jerry Brown (didikan Jesuit) Mayor Moscone dari San Fransico, para senator, anggota DPR, jaksa agung dan lain-lain. Dia juga didukung oleh beberapa pemimpin agama.
Dr. Alberto yakin bahwa semuanya ini adalah rangkaian persiapan untuk bunuh diri masal di Jonestown untuk menarik perhatian dunia. Jim Jones merencanakan dan mempersiapkan diri (Di bawah perintah Vatikan) untuk mengorbankan domba-dombanya demi menggenapi sumpah Jesuitnya. Setelah peristiwa itu, dunia gempar. Press dan TV di seluruh dunia langsung menyatakan bahwa Jim Jones adalah seorang maniak Fundamentalist Alkitab. Akibatnya, dengan cepat gereja-gereja fundamentalist dicurigai. Suatu persengkokolan yang keji. Seruan muncul agar tokoh politik mengeluarkan peraturan yang melarang kelompok-kelompok tertentu mengadakan retreat dan sebagainya. Dengan cara ini, Katolik Roma berharap supaya orang-orang Kristen sejati tidak mempunyai tempat bernaung bila masa penganiayaan yang dilakukan oleh Vatikan tiba.
Secara langsung kita telah dikhianati karena para pemimpin gereja tidak memperingatkan hal ini pada umatnya. Mereka tidak pernah menyinggung hal-hal ini di media cetak maupun radio dan TV. Sebab kebanyakan dari mereka bukanlah orang Kristen yang benar. Mereka mengetahui kebenaran itu, tetapi takut kehilangan pengikutnya. Di samping itu mereka juga membutuhkan dukungan dari pihak Vatikan agat dapat tetap hidup. Mereka bahkan membuat orang Katolik Roma sudah selamat. Ironis menang. Kita sebagai orang percaya harus mengampuni dan berdoa untuk mereka. Kita tidak berhak untuk menghakimi mereka, Tuhanlah Hakimnya.
Kapankah orang-orang Protestan berhenti menyanjung para pemimpin mereka? Orang-orang Protestan sedang menghadapi masa yang paling membahayakan dalam sejarahnya. Mereka tanpa sadar sedang bergerak menuju ke arah si pelacur besar dalam Wahyu 17. Sudah saatnya setiap pendeta wajib membunyikan tanda bahaya dalam khotbanya mengenai pertobatan dan penyerahan diri total pada Kristus, benar-benar memisahkan diri dari dunia, atau bilamana tidak mereka akan tersesat.
Hati Alberto (Mantan Jesuit) hancur melihat orang-orang Katolik Roma yang sebenarnya setia dan sungguh-sungguh, namun telah dikhianati oleh Kristus Palsu yang bertahta di Vatikan, yang memberikan harapan palsu kepada mereka. Para paus dan imam-imamnya telah mengajarkan bahwa Lembaga Katholik Roma plus Kristus yang dapat membawa mereka ke surga. Vatikan tetap saja mengajarkan bahwa di luar Lembaga Katholik Roma tidak ada keselamatan. Hanya Kristus sajalah satu-satunya yang dapat menyelamatkan manusia.



Lampiran; Double Cross – Dr. Rivera Albertos (Ex – Jesuit Katholik Roma)

1 komentar:

  1. Play online casino games for free and without registration - XN - XN
    If you are 메리트 카지노 쿠폰 ready to play casino games on XN, it is no surprise that players from around the world deccasino are enjoying playing casino games 인카지노

    BalasHapus